Pada Pertemuan ke-2, Program Doktoral Ekonomi Syariah lewat program Sekolah Riset Hadesya membahas tentang salah kaprah dalam penelitian yang dibawakan oleh Dr. Bayu Tri Cahya S.E., M.Si. Dalam dunia penelitian, salah kaprah sering kali menjadi hambatan terbesar yang mengaburkan kebenaran dan mempengaruhi hasil. Salah kaprah bisa muncul dari berbagai bentuk, mulai dari kesalahan metodologis, interpretasi data yang keliru, hingga bias peneliti yang tidak disadari. Meretas salah kaprah ini menjadi krusial untuk memastikan bahwa hasil penelitian yang dihasilkan benar-benar akurat, valid, dan dapat dipercaya.
Meretas salah kaprah berarti mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering kali tersembunyi dalam proses penelitian. Ini membutuhkan kesadaran kritis, keterbukaan terhadap berbagai perspektif, dan komitmen untuk terus memperbaiki metode dan pendekatan penelitian. Dengan meretas salah kaprah, kita tidak hanya memperkuat kualitas penelitian, tetapi juga memberikan kontribusi yang lebih bermakna bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Salah kaprah bisa terjadi kapan saja dalam penelitian—mulai dari perancangan eksperimen, pengumpulan data, hingga interpretasi hasil. Oleh karena itu, penting bagi setiap peneliti untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, menerapkan standar etika yang tinggi, dan terus belajar dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Hanya dengan cara ini, penelitian dapat berkembang dan memberikan dampak yang positif serta berkelanjutan.